Para investor masih tidak mengetahui apa yang terjadi dengan aset mata uang asing Turki. Laporan inflasi yang dirilis Bank Sentral Turki menunjukkan bagaimana sebenarnya kebijakan moneter negara tersebut dan seberapa cepat cadangan mata uang asing berkurang. Namun bahkan setelah rilis data tersebut, situasinya tetap tidak jelas. Lira sedikit pulih setelah kepala Bank Sentral mengumumkan bahwa tahap kenaikan suku bunga selanjutnya mungkin diambil jika diperlukan untuk menghentikan inflasi. Nmaun jika ini adalah peluang yang nyata, lalu mengapa dikecualikan dari laporan bulanan Komite Kebijakan Moneter? Ini menakutkan pasar mata uang karena kepercayaan investor di Turki telah terkikis dan meskipun regulator telah melakukan yang terbaik untuk menenangkan pasar, ini tidak dapat dianggap berita baik.

Selain itu, kepala Bank Sentral tidak dapat mengklarifikasi keadaan terkait cadangan devisa. Menyadari "perlunya tindakan lebih lanjut mengenai cadangan," ia tidak dapat menyuarakan "tindakan lanjutan" ini, baik dalam konferensi pers atau dalam laporan. Dalam kasus apa pun, bahkan angka yang disuarakan oleh kepala Bank Sentral sebesar 80 miliar dolar untuk cadangan mata uang asing dan jumlah bersih 27 miliar dolar tidak cukup untuk menutupi utang mata uang asing jangka pendek Turki sebesar 120 miliar dolar. Ini adalah masalah serius bagi pemerintahan saat ini. Satu retorika tidak mendukung lira. Para investor harus percaya bahwa Bank Sentral sungguh-sungguh berkomitmen untuk memerangi inflasi dan independen dari intervensi pemerintah. Sampai ada tanggapan resmi yang lebih kredibel, lira akan tetap jatuh.