5 kota besar terpadat di dunia
Perserikatan Bangsa-Bangsa telah merilis data terbaru tentang kota-kota terpadat di dunia. Mari kita lihat kota-kota besar teratas berdasarkan jumlah penduduknya.
Pepsi
Kisah terciptanya nama merek Pepsi yang legendaris memang pantas mendapat peringkat teratas. Rahasia di balik nama ini adalah keberhasilan penerapan dua tujuan yang ditetapkan oleh pencipta merek tersebut untuk dirinya sendiri. Yang pertama adalah niat untuk menyandikan dua konsep yang berlawanan dalam kata Pepsi, yaitu definisi ilmiah dan kepercayaan masyarakat. Tujuan kedua adalah menerapkan taktik pemasaran yang efektif. Pendiri merek Caleb Bradham mengambil bagian dalam rebranding minuman yang hampir tidak dikenal dan menang. Nama Pepsi merupakan perpaduan konsep ilmiah dan folk. Pertama, ia memilih istilah dispepsia, yang berarti "gangguan pencernaan", dan menghilangkan awalan "dys". Oleh karena itu, pesannya adalah minuman baru ini tidak hanya enak, tapi juga menyehatkan.
Oracle
Bagi miliarder Larry Ellison dan Bob Oates, memilih nama untuk perusahaan database baru merupakan proses yang melelahkan. Pada awalnya, perusahaan baru tersebut bernama Software Development Laboratories (SDL). Namun, idenya adalah untuk memastikan bahwa nama baru tersebut menyiratkan konsep database yang unik. Inti dari nama baru ini adalah sistem penyimpanan informasi yang inovatif dapat menjawab pertanyaan apa pun. Jadi, itu pasti semacam Oracle yang mistis. Nama ini disambut baik. Akhirnya, perusahaan pengembangan database dikenal sebagai Oracle.
Ikea
Tak jarang, para pendiri perusahaan besar menggunakan nama depan, nama belakang, atau nama kota pada mereknya sendiri. Ingvar Kampard, kepala merek global terkenal Ikea, bertindak dengan cara yang sama. Perusahaan memproduksi furnitur yang terjangkau dan berkualitas tinggi. Terbukti, kata Ikea mengandung dua huruf pertama dari nama penciptanya (Ingvar Kampard – I.K.). Selain inisial namanya, pimpinan perusahaan menggunakan dua kata lain atas nama Ikea: Elmtaryd dan Agunnaryd. Huruf pertama dari nama ini (E dan A) mengacu pada pemukiman desa dan pertanian tempat pendiri merek tersebut dibesarkan.
Skype
Nama messenger populer ini didasarkan pada kata slang, yaitu sesekaliisme, yang ditemukan oleh tim pengembangan Skype. Asal usul nama ini adalah konsep inovatif perangkat, yang digambarkan dengan ungkapan: sky peer-to-peer. Pengembang produk baru ini telah menghadirkan ruang virtual khusus untuk komunikasi pribadi, tetapi menggunakan Internet. Belakangan, pencipta proyek inovatif tersebut mendapat julukan skypers. Seiring waktu, huruf terakhir dalam kata ini dihapus, dan Skype messenger muncul di pasar dan dengan cepat mendapatkan popularitas.
5 merek global teratas dengan nama yang tidak biasa diurutkan berdasarkan jaringan pencarian populer Google. Sejarah namanya tidak biasa. Gagasan tentang nama raksasa pencarian global berubah seiring berjalannya waktu. Pada tahap awal, mesin pencari masa depan ini bernama googol yang artinya angka terbesar dengan seratus angka nol. Oleh karena itu, para pengembang menunjukkan bahwa gagasan mereka dapat bekerja dengan jumlah informasi yang hampir tidak ada habisnya. Namun, istilah matematika tersebut kemudian disederhanakan menjadi Google, nama yang mendapat pengakuan dunia.
Perserikatan Bangsa-Bangsa telah merilis data terbaru tentang kota-kota terpadat di dunia. Mari kita lihat kota-kota besar teratas berdasarkan jumlah penduduknya.
Banyak negara terkenal dengan tradisi pembuatan anggurnya, tetapi hanya beberapa yang memiliki infrastruktur wisata anggur yang berkembang dengan baik, yang semakin populer setiap tahunnya. Berikut adalah negara-negara yang menawarkan tur anggur terbaik di dunia saat ini.
Lampu yang gemerlap, hadiah buatan tangan yang unik, aroma roti jahe, dan anggur hangat—ini hanyalah beberapa hal yang menarik pengunjung ke pasar Natal Eropa. Jika Anda mencari tempat yang sempurna untuk membenamkan diri dalam semangat liburan, panduan ini akan mengarahkan Anda ke arah yang tepat. Berikut adalah daftar pasar Natal terbaik di Eropa versi majalah Forbes.